Kamis, 02 Juni 2016

ILMU BUDAYA DASAR 6

Zaskia Gotik dan Pancasila
Menjadi Duta Pancasila Setelah Menghina Lambang Pancasila
Seperti yang kita ketahui, di berbagai media berita tentang Zaskia Gotik, seorang penyangi dangdut menghina lambang Pancasila dengan mengatakan bahwa lambang Pancasila menyerupai bokong itik. Saya pikir Zaskia memang tidak bermaksud untuk menghina lambang pancasila, dia berbicara seperti itu sebagai salah satu candaan untuk menghibur. Tapi tidak seharusnya membawa-bawa nama Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia. Dilihat dari Ilmu Budaya Dasar juga apa yang Zaskia lakukan sangat salah. Sebagai seorang public figure, seharusnya Zaskia Gotik memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia, bukan malah sebaliknya. Zaskia sebagai seorang yang sudah dewasa seharusnya bisa membedakan sesuatu yang bisa dijadikan bahan bercanda dengan yang tidak. Apa yang Zaskia lakukan memang salah. Mendapat tuntutan pengadilan dan kecamam dari masyarakat Indonesia memang sudah sewajarnya Zaskia dapatkan. Tindakan Zaskia untuk meminta maaf dll setelah kejadian ini suudah benar dan saya juga bisa melihat bahwa Zaskia sudah menyesali perbuatannya tersebut. Namun, yang mengherankan adalah setelah menghina lambang Negara Indonesia, Zaskia malah dipilih sebagai duta Pancasila. Saya tahu maksud dan tujuannya baik untuk memberikan contoh pada masyarakat Indonesia dan untuk mengajarkan moral Pancasila pada Zaskia sendiri. Namun dengan kesalahan yang telah diperbuat Zaskia sendiri bukankah malah menjadikan dia sebagai contoh yang buruk. Bahwa dengan menghina lambang pancasila seseorang bisa menjadi seorang duta. Bukankah hal itu malah memberikan contoh yang sebaliknya?. Apalagi setelah menjasi duta Pancasila, Zaskia Gotik salah membacakan salah satu sila daan dia juga salah menyebutkan umur Pancasila di akun instagramnya. Walaupun hanya lulusan SMP, tapi seharusnya Zaskia mempunyai kesadaran akan ideologi Pancasila dan menghafal Paancasila dengan benar. Karena setiap Senin juga dibacakan pada Upacara bendera ketika ia sekolah. Dan seharusnya setelah diangkat menjadi duta Pancasila, Zaskia memiliki kesadaran diri dengan menghafal dan mempelajari Pancasila dengan benar sehingga masyarakat melihat bahwa Zaskia memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang dilakukannyaa dahulu dan atas bentuk pengabdiannya sendiri untuk negaranya. Bukannya menjadi contoh yanv baik bagi masyarakat Indonesia, tapi dijadikannya Zaskia menjadi duta Pancasila malah merugikan bagi Zaskia sendiri dengan kondisinya yang kurang memperhatikan Pancasila dia menjadi bahan cemoohan orang dan mempermalukaan dirinya sendiri. Masyarakat juga bukannya menjadikannya contoh malah menghinanya dsb, yang menjadikan semakin banyaknya orang berbicara tidak sopan yang membuat budaya orang Indonesia di mata dunia terutama sosial media menjadi negatif. Daripada terua mencemooh segala kesalahan Zaskia, seharusnya masyarakat memotivasi Zaskia agar tidak melakukan kesalahan untjk yang kedua dan ketiga kalinya terhadap Paancasila. Dan seharusnya Zaskia sudah memiliki kesadaran diri sendiri untuk lebih menghormati Pancasila atas kesalahan yang telah dilakukannya dan atas diangkatnya dia menjadi duta Pancasila. Saya juga berharap bahwa kondisi di Indonesia tidak memilih orang untuk menjadi duta berdasarkan kesalahan mereka, seperti kasus lainnya yang menjadikan seorang pelajar SMA yang telah berbohong tengang identitas keluarganya. Namun menjadikan mereka duta atas pengabdian mereka terhadap sesuatu agar bisa benar-benar menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan seluruh masyarakat Indonesia. Karena jika memilih orang untuk menjadi duta karena kesalahan mereka orang bukannya menyontohkan kebaikan, malah menyontoh kesalahan mereka agar diangkat menjadi duta dsb, atau bahkan menjadikan duta-duta tersebut sebagai cemoohan dan hinaan belaka.

ILMU BUDAYA DASAR 5

Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Pengabdian Seorang Anak Kepada Ibunya
Jika pada tugas Ilmu Budaya Dasar sebelumnya saya selalu mengangkat kisah orang terkenal, kali ini saya akan mengangkat kisah nyata yang benar-benar terjadi sampai sekarang dan dialami oleh orang biasa. Meskipun kali ini saya mengangkat kisah dari kehidupan orang biasa, namun orang itu memiliki kesetiaan dan tanggung jawab yang luar biasa. Kisah ini berlatar di Changchun, Tiongkok, Li Yuan Yuan yang masih berumur 7 tahun bersama kedua orangtuanya mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa ayahnya dan menyebabkan kelumpuhan pada ibunya. Sejak saat itu Yuan Yuan menjadi tulang punggung rumah tangga, dia menjadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ibunya serya biaya pengobatan ibunha. Yuan Yuan mengurus ibunya dan memikul ibunya di punggungnya ketika mereka pergi keluar rumah. Melihat pengabdian yang dilakukan Yuan Yuan terhadap ibunya, banyak tetangganya yang merasa tersentuh dan ikut membantu Yuan Yuan. Karena bertahun-tahun hanya mampu berbaring, otot ibu Yuan Yuan menjadi kejang dengan rasa sakit yang tak tetahankan. Seorang tetangganya adalah seorang dokter tradisional tua yang setiap hari memberikan akupuntur untuk meringankkan rasa sakit yang diderita ibunya serta mengajarkan Yuan Yuan teknik akupuntur sederhana. Sehingga sejak umur 11 tahun sampai sekarang Yuan Yuan selalu menggunakan teknik itu untuk meringankan sakit yang diderita ibunya. Pada tahun 2005, Yuan Yuan menikah dan memiliki seorang anak setahun setelahnya. Meskipun sudah memiliki anak, Yuan Yuan dan suaminya tidak pernah meninggalkan tanggung jawab mereka untuk mengurus ibunya. Yuan Yuan bahkan menggendong punggung ibunya kee rumah sakit menggendong anaknya yang saat itu masih berusia 2 tahun karena ibunya terkena serangan jantung lagi. Semua orang yang menyaksikannya takjub wanita yang bertubuh kurus itu justru kuat menggedong dua orang sekaligus. Sampai sekarang Yuan Yuan masih terus setia mengurus ibu serta anaknya. Meskipun tidak terbilang kaya, tapi mereka bahagia. Meskipun puluhan tahun mengalami penderitaan, tapi ibu Yuan Yuan merasa bahagia karena dirinya sama seperti orang tua lainnya yang mengalami kehangatan keluarga. Begitupun dengan Yuan Yuan yang merasa bahagia karena masih memiliki ibu. Saya merasa sangat terharu setelah membaca kisah ini, apalagi hal ini masih terjadi saat ini. Apa yang Yuan Yuan lakukan menjadikan contoh yang baik untuk saya agar selalu setia dan bertanggung jawab kepada kedua orang tua saya sehingga di hari tua orang tua saya nanti, mereka juga dapat merasakan apa itu kehangatan keluarga. Apalagi saat ini sudah banyak orang dewasa yang meninggalkan tanggung jawab mereka mengurus orang tua mereka atau bahkan ada yang sampai menuntut ibunya di pengadilan karena telah mencuri ubi dari kebun yang dimilikinya. Saat ini sudah jarang orang yang benar-benar mengabdi untuk orangtuanya di hari tua mereka. Kebanyakan orang memilih untuk mengurus keluarganya sendiri tanpa mempedulikan kondisi kehidupan orang tua mereka yang sejak mereka lahir sudah membesarkan dan menyayangi mereka sepenuh hati. Biasanya orang tua yang seharusnya di hari tuanya menikmati kehidupan mereka malah mengurus lagi cucu mereka yang seharusnya menjadi tanggung jawab anaknya. Tapi hal itu sangat berbeda dengan Yuan Yuan, keteguhan hatinya dan mungkin kasih sayang kedua orangtuanya membentuknya menjadi pribadi yang setia dan bertanggung jawab. Yuan Yuan tetap setia mengurus ibunya sekalipun perannya sangat berat dan kehidupannya serba berketidakcukupan. Kisah Yuan Yuan memperingatkan saya bahwa di hari tua nanti saya harus mengabdi dan mengurus kedua orangtua saya. Bahwa saya harus bertanggung jawab dan membalas budi kedua orangtua saya yang sejak saya lahir untuk membesarkan saya dengan sepenuh hati sampai saya menjadi diri saya hari ini. Saya juga berharap bahwa kisah Yuan Yuan ini tidak hanya menginspirasi saya saja, tapi juga orang lain dan bahkan semua orang untuk selalu menyayangi kedua orangtua mereka dan tidak meninggalkan mereka seberat dan sesulit apapun hidup mereka.