Rabu, 25 November 2015

ILMU SOSIAL DASAR 8

ILMU SOSIAL DASAR 8


Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang saling bekerja sama, berinteraksi dan berhubungan timbal balik .

a. Gemeinschaft (paguyuban)
Anggota gemeinschaft diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal. Para anggota kelompok berhubungan akrab satu sama lain. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organis, sehingga dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia.
Gemeinschaft by blood
Mengacu pada keluarga dan kekerabatan. Pernikahan menjadi salah satu sarana terbentuknya gemeinschaft by blood. Contoh: melalui pernikahan terbentuklah keluarga inti (nuclearfamily) serta bersatulah keluarga besar (extended family) dari kedua mempelai. Kamu dapat menemukan penarikan garis keturunan patrilineal pada masyarakat Batak. Anak dimasukkan ke dalam marga ayahnya. Sedangkan di masyarakat Minang, berlaku penarikan garis keturunan matrilineal, yang memasukkan anak ke dalam kaum kerabat ibunya.
Gemeinschaft of mind
Menunjuk pada kelompok yang dibentuk berdasar kesamaan minat, hobi, profesi, atau keyakinan agama. Contoh: ada klub penggemar motor Harley Davidson, kelompok peminat musik jaz, Ikatan Sarjana Sosiologi Indonesia, ataupun jamaah At Taubah. Sedangkan, gemeinschaft of place mengacu pada kedekatan tempat tinggal. Misalnya dasa wisma, kelompok arisan remaja, rukun tetangga, dan rukun warga.

b. Gesselschaft
Berbeda dengan gemeinschaft, gesselschaft (patembayan) digambarkan sebagai ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imajiner), serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana sebuah mesin. Bentuk gesselschaft tampak dalam hubungan perjanjian yang didasarkan ikatan timbal balik. Orang menjadi anggota gesselschaft karena dia mempunyai kepentingan-kepentingan secara rasional. Dengan demikian, kepentingan individual berada di atas kepentingan hidup bersama. Terdapat public life yang menunjuk pada hubungan untuk semua orang. Orang menjadi anggota gesselschaft karena dia mempunyai kepentingan-kepentingan secara rasional. Dengan demikian, kepentingan individual berada di atas kepentingan hidup bersama. Batas antara ”kami” dengan ”bukan kami” kabur. Pertentangan yang terjadi antaranggota dapat dibatasi pada bidang-bidang tertentu sehingga suatu persoalan dapat dilokalisir. Gesselschaft bersifat abstrak dan semu.
Contoh: suporter sepak bola, mereka dapat menemukan beragam wujud kehidupan bersama dalam masyarakat. Ada yang berupa suku bangsa,organisasi, perkumpulan, negara, badan internasional, keluarga, kerabat, komunitas, dan lain-lain. Dalam masyarakat yang sudah kompleks, individu biasanya menjadi anggota dari beberapa kelompok sosial sekaligus. Individu merasa lebih tertarik pada kelompok sosial yang dekat dengan kehidupannya, seperti keluarga, kelompok kekerabatan, dan rukun tetangga daripada kelompok partai politik atau organisasi yang berlatar belakang daerah asal atau suku bangsa.


Kerumunan
Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur, terjadi secara spontan. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial bersifat sementara.

a.       Kerumunan aktif

timbulnya secara spontan, bersifat emosional,bersifat destruktif yang bertujuan merusak. Perbuatan ini dilakukan untuk melepaskan perasaan tidak puas, kemarahan maupun kejengkelan terhadap suatu hal.Kerumunan ini dapat menjalar luas karena adanya penularan-penularan sosial. Pada kerumunan yang aktif timbulnya secara spontan bersifat emosional dan impulsive. Karena tidak adanya organisasi, maka tidak ada pembagian kerja serta aturan – aturan, maka kerumunan ini bersifat distruktif yang bertujuan merusak, sebab perbuatan merusak ini dapat melepaskan perasaan tidak puas. Contoh : Pembunuhan Massal.

b.      Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (lawless crowds):

1.       Kerumunan Demonstran (acting mobs).
Kerumunan-kerumunan semacam ini bertujuan untuk mencapai suatu tujuan  tertentu dengan mempergunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: kerusuhan Mei.

2.       Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds)

Suatu kerumunan yang tidak adanya rasa moral atau tidak bermoral. Dalam immoral crowds, orang-orang yang sedang berkumpul dianggap tidak bermoral dikarenakan perbuatan yang dilakukan dapat merusak moral bangsa atau dianggap masyarakat sebagai suatu perbuatan yang tidak ada faedahnya sama sekali baik masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh: tawuran dan pesta miras.