ILMU SOSIAL DASAR 8
Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang saling
bekerja sama, berinteraksi dan berhubungan timbal balik .
a. Gemeinschaft (paguyuban)
Anggota gemeinschaft diikat oleh hubungan batin yang murni
dan bersifat alamiah, serta kekal. Para anggota kelompok berhubungan akrab satu
sama lain. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang
memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan
organis, sehingga dapat diumpamakan dengan organ tubuh manusia.
Gemeinschaft by blood
Mengacu pada keluarga dan kekerabatan. Pernikahan menjadi
salah satu sarana terbentuknya gemeinschaft by blood. Contoh: melalui
pernikahan terbentuklah keluarga inti (nuclearfamily) serta bersatulah keluarga
besar (extended family) dari kedua mempelai. Kamu dapat menemukan penarikan
garis keturunan patrilineal pada masyarakat Batak. Anak dimasukkan ke dalam
marga ayahnya. Sedangkan di masyarakat Minang, berlaku penarikan garis
keturunan matrilineal, yang memasukkan anak ke dalam kaum kerabat ibunya.
Gemeinschaft of mind
Menunjuk pada kelompok yang dibentuk berdasar kesamaan
minat, hobi, profesi, atau keyakinan agama. Contoh: ada klub penggemar motor
Harley Davidson, kelompok peminat musik jaz, Ikatan Sarjana Sosiologi
Indonesia, ataupun jamaah At Taubah. Sedangkan, gemeinschaft of place mengacu
pada kedekatan tempat tinggal. Misalnya dasa wisma, kelompok arisan remaja,
rukun tetangga, dan rukun warga.
b. Gesselschaft
Berbeda dengan gemeinschaft, gesselschaft (patembayan)
digambarkan sebagai ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek,
bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imajiner), serta
strukturnya bersifat mekanis sebagaimana sebuah mesin. Bentuk gesselschaft
tampak dalam hubungan perjanjian yang didasarkan ikatan timbal balik. Orang menjadi
anggota gesselschaft karena dia mempunyai kepentingan-kepentingan secara
rasional. Dengan demikian, kepentingan individual berada di atas kepentingan
hidup bersama. Terdapat public life yang
menunjuk pada hubungan untuk semua orang. Orang menjadi anggota gesselschaft
karena dia mempunyai kepentingan-kepentingan secara rasional. Dengan demikian,
kepentingan individual berada di atas kepentingan hidup bersama. Batas antara
”kami” dengan ”bukan kami” kabur. Pertentangan yang terjadi antaranggota dapat
dibatasi pada bidang-bidang tertentu sehingga suatu persoalan dapat
dilokalisir. Gesselschaft bersifat abstrak dan semu.
Contoh: suporter sepak bola, mereka dapat menemukan beragam
wujud kehidupan bersama dalam masyarakat. Ada yang berupa suku bangsa,organisasi,
perkumpulan, negara, badan internasional, keluarga, kerabat, komunitas, dan
lain-lain. Dalam masyarakat yang sudah kompleks, individu biasanya menjadi
anggota dari beberapa kelompok sosial sekaligus. Individu merasa lebih tertarik
pada kelompok sosial yang dekat dengan kehidupannya, seperti keluarga, kelompok
kekerabatan, dan rukun tetangga daripada kelompok partai politik atau
organisasi yang berlatar belakang daerah asal atau suku bangsa.
Kerumunan
Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur, terjadi
secara spontan. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial bersifat sementara.
a.
Kerumunan aktif
timbulnya secara spontan, bersifat
emosional,bersifat destruktif yang bertujuan merusak. Perbuatan ini dilakukan
untuk melepaskan perasaan tidak puas, kemarahan maupun kejengkelan terhadap
suatu hal.Kerumunan ini dapat menjalar luas karena adanya penularan-penularan
sosial. Pada kerumunan yang aktif timbulnya secara spontan bersifat emosional
dan impulsive. Karena tidak adanya organisasi, maka tidak ada pembagian kerja
serta aturan – aturan, maka kerumunan ini bersifat distruktif yang bertujuan
merusak, sebab perbuatan merusak ini dapat melepaskan perasaan tidak puas.
Contoh : Pembunuhan Massal.
b.
Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma
hukum (lawless crowds):
1.
Kerumunan Demonstran (acting mobs).
Kerumunan-kerumunan semacam ini bertujuan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan mempergunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Contoh: kerusuhan Mei.
2.
Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds)
Suatu kerumunan yang tidak adanya rasa moral
atau tidak bermoral. Dalam immoral crowds, orang-orang yang sedang berkumpul
dianggap tidak bermoral dikarenakan perbuatan yang dilakukan dapat merusak
moral bangsa atau dianggap masyarakat sebagai suatu perbuatan yang tidak ada
faedahnya sama sekali baik masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh: tawuran
dan pesta miras.