Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Pengabdian Seorang Anak Kepada Ibunya
Jika pada tugas Ilmu Budaya Dasar sebelumnya saya selalu mengangkat kisah orang terkenal, kali ini saya akan mengangkat kisah nyata yang benar-benar terjadi sampai sekarang dan dialami oleh orang biasa. Meskipun kali ini saya mengangkat kisah dari kehidupan orang biasa, namun orang itu memiliki kesetiaan dan tanggung jawab yang luar biasa. Kisah ini berlatar di Changchun, Tiongkok, Li Yuan Yuan yang masih berumur 7 tahun bersama kedua orangtuanya mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa ayahnya dan menyebabkan kelumpuhan pada ibunya. Sejak saat itu Yuan Yuan menjadi tulang punggung rumah tangga, dia menjadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan ibunya serya biaya pengobatan ibunha. Yuan Yuan mengurus ibunya dan memikul ibunya di punggungnya ketika mereka pergi keluar rumah. Melihat pengabdian yang dilakukan Yuan Yuan terhadap ibunya, banyak tetangganya yang merasa tersentuh dan ikut membantu Yuan Yuan. Karena bertahun-tahun hanya mampu berbaring, otot ibu Yuan Yuan menjadi kejang dengan rasa sakit yang tak tetahankan. Seorang tetangganya adalah seorang dokter tradisional tua yang setiap hari memberikan akupuntur untuk meringankkan rasa sakit yang diderita ibunya serta mengajarkan Yuan Yuan teknik akupuntur sederhana. Sehingga sejak umur 11 tahun sampai sekarang Yuan Yuan selalu menggunakan teknik itu untuk meringankan sakit yang diderita ibunya. Pada tahun 2005, Yuan Yuan menikah dan memiliki seorang anak setahun setelahnya. Meskipun sudah memiliki anak, Yuan Yuan dan suaminya tidak pernah meninggalkan tanggung jawab mereka untuk mengurus ibunya. Yuan Yuan bahkan menggendong punggung ibunya kee rumah sakit menggendong anaknya yang saat itu masih berusia 2 tahun karena ibunya terkena serangan jantung lagi. Semua orang yang menyaksikannya takjub wanita yang bertubuh kurus itu justru kuat menggedong dua orang sekaligus. Sampai sekarang Yuan Yuan masih terus setia mengurus ibu serta anaknya. Meskipun tidak terbilang kaya, tapi mereka bahagia. Meskipun puluhan tahun mengalami penderitaan, tapi ibu Yuan Yuan merasa bahagia karena dirinya sama seperti orang tua lainnya yang mengalami kehangatan keluarga. Begitupun dengan Yuan Yuan yang merasa bahagia karena masih memiliki ibu. Saya merasa sangat terharu setelah membaca kisah ini, apalagi hal ini masih terjadi saat ini. Apa yang Yuan Yuan lakukan menjadikan contoh yang baik untuk saya agar selalu setia dan bertanggung jawab kepada kedua orang tua saya sehingga di hari tua orang tua saya nanti, mereka juga dapat merasakan apa itu kehangatan keluarga. Apalagi saat ini sudah banyak orang dewasa yang meninggalkan tanggung jawab mereka mengurus orang tua mereka atau bahkan ada yang sampai menuntut ibunya di pengadilan karena telah mencuri ubi dari kebun yang dimilikinya. Saat ini sudah jarang orang yang benar-benar mengabdi untuk orangtuanya di hari tua mereka. Kebanyakan orang memilih untuk mengurus keluarganya sendiri tanpa mempedulikan kondisi kehidupan orang tua mereka yang sejak mereka lahir sudah membesarkan dan menyayangi mereka sepenuh hati. Biasanya orang tua yang seharusnya di hari tuanya menikmati kehidupan mereka malah mengurus lagi cucu mereka yang seharusnya menjadi tanggung jawab anaknya. Tapi hal itu sangat berbeda dengan Yuan Yuan, keteguhan hatinya dan mungkin kasih sayang kedua orangtuanya membentuknya menjadi pribadi yang setia dan bertanggung jawab. Yuan Yuan tetap setia mengurus ibunya sekalipun perannya sangat berat dan kehidupannya serba berketidakcukupan. Kisah Yuan Yuan memperingatkan saya bahwa di hari tua nanti saya harus mengabdi dan mengurus kedua orangtua saya. Bahwa saya harus bertanggung jawab dan membalas budi kedua orangtua saya yang sejak saya lahir untuk membesarkan saya dengan sepenuh hati sampai saya menjadi diri saya hari ini. Saya juga berharap bahwa kisah Yuan Yuan ini tidak hanya menginspirasi saya saja, tapi juga orang lain dan bahkan semua orang untuk selalu menyayangi kedua orangtua mereka dan tidak meninggalkan mereka seberat dan sesulit apapun hidup mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar