ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Cinta Kasih
Mengulik kisah Oshin dari Jepang
Untuk tugas Ilmu Budaya Dasar pertama saya ini, saya akan mengulas kisah
nyata seorang wanita bernama Oshin. Kisah hidupnya sudah berkali-kali
ditampilkan ke layar kaca, bahkan ke layar lebar. Kisah riwayat hidup Oshin
sangatlah menginspirasi saya, setelah sekali membacanya, saya langsung
memutuskan memakai kisahnya untuk saya uraikan dan sampaikan maknanya. Saya
menulis kembali cerita yang sudah saya baca melalui wikipedia. Namun, saya tidak
mengulas sampai habis kisah hidup Oshin disini. Saya tidak ingin ceritanya
menjadi terlalu panjang, dan saya juga tidak mungkin mengulas kehidupan Oshin sejak dia
kecil hingga ia tua.
Kisah Oshin
diambil dari biografi seorang wanita Jepang, terinspirasi oleh sosok ibu dari
Kazuo Wada, seorang pengusaha supermarket. Struktur cerita dikembangkan melalui
koleksi surat-surat yang telah disusun sedemikian rupa. Cerita diawali pada
tahun 1983, bukannya menghadiri pembukaan tokonya yang ke-17, Shin
Tanokura(Oshin) malah memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan kereta.
Keluarganya yang sedang berada dalam keramaian, tidak tahu kemana dia
menghilang. Cucu Oshin, Kei mengingat kisah boneka Kakeshi yang diceritakan
neneknya itu. Sesuai dengan kisah itu, dia melakukan perjalan sendiri dan
menemukan Oshin. Dari sanalah mereka memulai perjalanan kembali ke masa lalu.
Tahun 1907,
Oshin yang kala itu berumur 7 tahun dikirim oleh ayahnya menjadi pengasuh bayi
untuk membantu ekonomi keluarga. Walaupun mendapat penyiksaan secara fisik dan
mental dari kepala pelayan di rumah majikannya, Oshin tetap memaksakan untuk
bertahan demi keluarganya. Oshin juga sempat belajar menulis dan membaca di
Sekolah Dasar sembari membawa bayi yang diasuhnya. Tapi dia berhenti setelah
menerima perlakuan tidak senonoh dari teman-teman sekelasnya yang ia takuti akan
menyakiti si bayi. Tak lama, ia dituduh oleh keluarga majikannya sebagai
pencuri uang, Oshin merasa sakit hati dan kabur kembali ke rumahnya dengan
berjalan kaki selama berhari-hari ketika badai salju terjadi. Alih-alih sampai
di rumahnya dengan selamat, dia malah hampir mati kedinginan.
Oshin
diselamatkan oleh seorang pria bernama Shunsaku, seorang tentara kekaisaran
Jepang yang sedang membelot. Oshin tinggal bersamanya sampai musim dingin
berakhir. Dia juga melanjutkan belajar menulis dan membacanya dengan Shunsaku. Ketika
badai salju reda, mereka ditemukan oleh rombongan tentara dan Shunsaku ditembak
mati. Oshin kemudian diiringi oleh para tentara itu dan diinterogasi mengenai
Shunsaku. Kepala tentara kemudian datang dan memberitahunya bahwa dia akan
diantarkan pulang. Tapi Oshin malah menolaknya dan memutuskan untuk pulang
berjalan kaki sendiri.
Sekembalinya
di rumah, Oshin kembali dikirim untuk bekerja sebagai pengasuh, kali ini untuk
keluarga Kagaya di Sakata. Semuanya tidak berjalan mulus karena keterlibatan
Oshin dengan Shunsaku. Dia juga tidak akur dengan Kayo, putri tertua dan juga
pewaris keluarga Kagaya yang seumuran dengannya. Tapi pimpinan keluarga Kagaya,
Nyonya. Yashiro, memandang Oshin sebagai panutan untuk Kayo agar menjadi lebih
bertanggung jawab dan dewasa. Kayo awalnya tidak menyukainya, tapi
lama-kelamaan mereka malah bereteman baik. Nyonya. Yashiro melihat potensi
dalam diri Oshin dan mengajari sendiri Oshin membaca, menulis, dan juga
mengajarinya aritmetika. Ibu Kayo tidak menyukai akan perhatian yang didapatkan
Oshin, dia menganggap bahwa Oshin dilakukan terlalu spesial sebagai seorang
pelayan. Namun akhirnya dia menerima Oshin setelah Oshin menyelamatkan Kayo
ketika dirinya jatuh dari tiang listrik.
Oshin
tinggal di Kagaya selama 8 tahun sampai umurnya 16 tahun. Pada waktu itu dia
dicintai semua orang, termasuk rekan kerjanya. Ketika Oshin kembali ke rumah
untuk sementara waktu karena neneknya sekarat, Oshin menyadari bahwa ia harus
keluar dari kemiskinan dan mulai bekerja keras.
Suatu hari, seorang laki-laki misterius bernama Kota mengunjungi Sakata. Saat Oshin mencari Kayo di pantai, Kota memanfaatkan Oshin sebagai pacarnya untuk menghindari polisi. Oshin dan Kayo sama-sama jatuh cinta pada Kota yang merupakan putra dari seorang tuan tanah kaya raya dan memiliki tujuan untuk memperbaiki hidup para petani. Kota tidak memiliki perasaan untuk Kayo, dia malah mencintai Oshin.
Suatu hari, seorang laki-laki misterius bernama Kota mengunjungi Sakata. Saat Oshin mencari Kayo di pantai, Kota memanfaatkan Oshin sebagai pacarnya untuk menghindari polisi. Oshin dan Kayo sama-sama jatuh cinta pada Kota yang merupakan putra dari seorang tuan tanah kaya raya dan memiliki tujuan untuk memperbaiki hidup para petani. Kota tidak memiliki perasaan untuk Kayo, dia malah mencintai Oshin.
Sementara
itu, Nyonya. Yashori mengajari Oshin teknik pada upacara minum teh dan berbagai
teknik-teknik untuk meningkatkan kesempatan Oshin untuk menikah. Nyonya.
Yashori berencana untuk menjodohkan Oshin dengan seorang pewaris kaya, namun
gagal karena Oshin memendam perasaan untuk Kota. Kayo yang menyukai lukisan dan
sastra sudah tidak tertarik dengan harta warisan keluarganya, dan ketika sudah
waktunya ia dipertemukan oleh calon suaminya, dia malah kabur ke Tokyo bersama
Kota. Merasa terkejut dan patah hati atas kejadian tersebut, Oshin memutuskan
untuk berhenti bekerja di Sakata dan kembali ke rumahnya di Yamagata.
Sekembalinya
Oshin, dia bertemu dengan Haru, kakak perempuannya yang keluar dari
pekerjaannya di pabrik tekstil karena penyakit tuberculosis. Keinginan terakhir
Haru adalah untuk bertemu dengan orang yang dicintainya, Hirano, mantan
supervisornya. Saat Oshin mengunjungi tempat kerja adiknya, ternyata Hirano
tidak berhasil untuk memperbaiki kondisi para pekerja di pabrik tekstil itu.
Kala itu, ayah Oshin ingin mengirim Oshin untuk menjadi pelayan Bar. Namun
Oshin menolak dengan keras, dia diberitahu oleh Haru bahwa itu merupakan agen
prostitusi seperti yang dialami teman sepekerja Haru. Haru memberikan nama,
alamat, dan sejumlah uang pada Oshin dan menyuruhnya pergi ke Tokyo. Ibu mereka
pulang ke rumah untuk merawat Haru, disaat itulah Oshin pergi ke Tokyo untuk
mengejar mimpi Haru menjadi penata rambut. Haru meninggal pada umur 19 tahun.
Oshin berada
dibawah ajaran Isho di Tata Kecantikan Rambut Tradisional Jepang. Dua tahun
dalam pelatihan, Oshin menerima kabar dari ibunya bahwa adiknya Kayo yang
bernama Sayo meninggal akibat Pneumonia. Oshin yang sempat mengasuh Sayo
mengunjungi keluarga Kagaya yang sedang berduka. Ternyata Kayo tidak juga
kembali pulang dan masih berada di suatu tempat di Tokyo setelah pelariannya
dengan Kota dua tahun yang lalu.
Satu tahun kemudian,
Oshin bertemu dengan Kayo di sebuah kedai kopi di Ginza ketika ia bertemu
dengan kliennya. Kayo bekerja sebagai pelayan disana. Karena tuntutan
pekerjaan, Kota tidak ada bersamanya. Setelah mengetahui tentang kematian
adiknya, Kayo kembali ke Sakata dan tinggal disana selama sebulan. Ketika itu,
Nyonya. Yashiro menyiapkan pernikahan Kayo dengan putra ketiga pedangang beras
Osaka, Masao, demi kepentingan bisnis keluarga. Kayo yang tadinya menolak
karena cintanya akan Kota, akhirnya bersedia menikah karena serangan jantung
yang dialami Nyonya. Yashiro. Sebelum kembali ke Tokyo, Kayo berpesan pada
Oshin untuk menghubunginya ketika Kota sudah kembali ke Tokyo. Oshin bertemu
Kota di rumah sewaan Kayo ketika dia sedang membersihkannya. Kota mengatakan
bahwa yang ia cintai sebenarnya adalah Oshin, Kayo merupakan pelampiasan
cintanya karena tidak berhasil mendapatkan Oshin.
Oshin
kembali ke Sakata untuk menghadiri pernikahan Kayo, namun ia tidak
memberitahukan Kayo tentang kembalinya Kota demi masa depan keluarga Kagaya.
Melalui Kayo, Oshin bertemu dengan Ryuzo Tanokura, pedagang tekstil kaya yang
merupakan langganan Kedai Kopi Ginza. Ryuzo merupakan putra ketiga keluarga
terhormat Saga. Ryuzo dan Oshin saling jatuh cinta dan memutuskan untuk
menikah, walaupun kedua keluarga mereka menentangnya.
Bisnis Ryuzo
mengalami kebangkrutan pasca perang, Oshin bersedia untuk memperbaiki bisnisnya,
namun Ryuzo menolak karena merasa itu adalah tugas laki-laki. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup, Oshin memutuskan untuk kembali bekerja untuk Isho yang
terpaksa disetujui oleh Ryuzo. Merasa harga dirinya terinjak karena tugasnya
sebagai tulang punggung digantikan oleh istrinya, Ryuzo melampiaskannya dengan
minum-minum dan bermain wanita. Oshin mencoba menutup matanya karena cintanya pada
Ryuzo.
Setelah
pertengkaran hebatnya dengan Ryuzo, Oshin menyadari bahwa yang Ryuzo lakukan
selama ini karena ia merasa harga dirinya hancur. Oshin yang tadinya memutuskan
untuk meninggalkan Ryuzo demi kebaikan Ryuzo sendiri, mengurungkan niatnya
setelah tahu bahwa ia sedang mengandung. Oshin berhenti dari pekerjaannya, dan
keluarga mereka berada dalam kelaparan. Ryuzo akhirnya sadar bahwa ia tidak
seharusnya mementingkan harga dirinya dan meminjam uang untuk membangun bisnis
baru.
Sadar mereka
membutuhkan modal untuk membuka bisnis baru. Oshin menjual pakaian-pakaian anak
di pasar malam. Setelah mengalami bisnis yang tidak mulus, Ryuzo menjual pakaian
anak-anak rancangan Oshin di sebuah pasar lokal besar, Onoya. Pada hari pertama
terjual habis. Ryuzo memutuskan untuk memperluas bisnis mereka dengan membangun
sebuah pabrik besar, untuk membuktikan keberhasilannya sebagai anak dan agar
hubungan mereka direstui ibunya.
Dengan bayi
Oshin yang sebentar lagi akan lahir, Ryuzo mengatur kedatangan ibu Oshin yang
membantu kelahiran bayi mereka. Oshin melahirkan seorang bayi laki-laki yang
sehat bernama Yu. Setelah ibu Oshin kembali ke rumahnya, giliran ayah Ryuzo
yang datang mengunjungi mereka. Dan nyatanya ibu dari Ryuzo masih tidak juga
merestui pernikahan Oshin dan Ryuzo.
Suatu hari,
mereka menerima kedatangan Kayo, yang bercerita bahwa kehidupan pernikahannya
sama sekali tidak bahagia, dia memutuskan untuk mencari Kota yang ia tahu
tinggal di rumah orang tuanya. Kota akhirnya bersedia menemui Kayo, di
pertemuan mereka Kota mengakui tentang apa yang ia lakukan selama ini bahwa ia
telah meninggalkan Kayo dan dengan pekerjaannya saat ini dia tidak bisa
berhubungan dengan siapapun. Kayo pun sadar bahwa yang dicintai Kota selama ini
adalah Oshin, dan ia kembali ke kehidupannya di Sakata.
Setelah
melewati persiapan yang panjang, akhirnya tibalah pembukaan pabrik baru itu.
Tapi, dengan adanya gempa bumi kanto semuanya gagal. Tapi Yu berhasil
diselamatkan oleh Genji, pegikut setia Ryuzo. Setelah terus mengalami kegagalan
bisnis, Ryuzo memutuskan untuk kembali ke Saga bersama keluarganya. Oshin yang
menolak untuk ikut dan ingin tetap di Tokyo dengan Yu akhirnya luluh juga atas
ajakan ibunya demi kebaikan Yu.
Setelah
kedatangan mereka di Saga, mereka disambut hangat oleh ayah Ryuzo, namun tidak dari
ibu Ryuzo, Kiyo, yang menyalahkan Oshin atas semua bencana yang menimpa Ryuzo,
termasuk kematian Genji. Kakak tertua Ryuzo berkata bahwa Ryuzo tidak akan
menerima sepeser pun dari keluarganya karena ia telah mengambil bagian
warisannya ketika ia meninggalkan rumah. Kiyo memberitahu mereka bahwa mereka
harus bekerja di ladang untuk menyambung hidup – kehidupan yang Oshin pikir
telah ditinggalkannya setelah ia meninggalkan rumahnya dulu. Kiyo mengkritik
Oshin di setiap kesempatan dan menegur Ryuzo bahwa dia tidak mengajari istrinya
dengan benar. Ryuzo dan Oshin tidak punya uang, mereka bahkan tidak mampu untuk
membeli barang-barang sederhana seperti sabun dan makanan. Oshin tertarik untuk
menawarkan jasanya sebagai penata rambut para penduduk desa, namun Ryuzo dan
Kiyo tidak mengizinkannya karena akan mempermalukan nama keluarga. Ryuzo
meminta uang pada Kiyo, dan dia menyalahkan Oshin yang katanya telah mengeluh
pada Ryuzo, hal ini menyebabkan perselisihan antaranya dan Ryuzo.
Oshin ingin
meninggalkan Saga dan pergi ke kota terdekat atau kembali ke Tokyo, tapi Ryuzo
tidak mengizinkannya karena ia khawatir bagaimana mereka akan menghidupi diri
mereka sendiri tanpa uang. Ia memutuskan untuk merebut kembali tanah yang akan
ia memiliki setelah 10 tahun. Oshin prihatin usaha ini berisiko tinggi, tapi
Ryuzo tetap melakukannya. Sementara Oshin terus di perlakukan tidak baik oleh
seisi rumah, Ryuzo menjadi muak dengan Oshin yang terus mengeluh dan mulai
memihak ibunya. Dia bahkan pindah ke ruangan berbeda, Kiyo terus menenangkannya
dan menyarankannya untuk menceraikan Oshin.
Suatu hari
Oshin menerima surat dari Isho yang telah kembali ke Tokyo setelah gempa dan
akan membuka salon dalam beberapa bulan. Oshin memutuskan untuk bergabung dengannya
di Tokyo ketika saatnya tiba. Saat ia berencana melarikan diri, Oshin
mengetahui bahwa dirinya mengandung anak kedua. Pada hari itu dia memasan kereta
ke Tokyo, Ryuzo tahu dan menghentikannya. Ketika Ryuzo tidak mampu membujuk
Oshin untuk tinggal, Ryuzo memaksa untuk mengambil anaknya. Oshin terjatuh dan
kepalanya terbentur yang menyebabkannya mengalami kelumpunan di bagian kanan
tubuhnya, terpaksalah ia untuk kembali ke rumah keluarga Saga. Kelumpuhan
parsial di tangan Oshin menjadikannya tidak mampu melakukan pekerjaan rumah
maupun merawat Yu, yang akhirnya dirawat oleh Kiyo. Karena ia cedera di
kepalanya, bukan tangannya, keluarga Saga termasuk Ryuzo mulai berpikir bahwa
Oshin hanya bersandiwara. Menyadari bahwa dia menjadi beban bagi keluarga, Oshin
tidak bisa memberitahu siapa pun bahwa dia hamil. Namun Ryuzo mencaritahu sendiri
bahwa dia hamil, yang membuat mereka kembali dekat. Sayangnya, Kiyo telah
mengetahui bahwa Oshin berencana untuk melarikan diri dan ingin mengusirnya
dari rumah. Ryuzo mengungkapkan bahwa Oshin hamil dan karena itu ia harus
tinggal dengan mereka. Kiyo percaya bahwa jika dua wanita melahirkan dalam satu
rumah, salah satu yang lahir akan mengalami kesialan. Oshin setuju untuk pindah
ke gudang.
Setelah
persalinan yang sulit, Atsuko melahirkan bayi yang sehat. Oshin melahirkan
bayinya pada saat yang sama, namun bayinya kekurangan gizi dan terlalu lemah
untuk bertahan hidup. Atas kejadian ini, pikiran Oshin menjadi terganggu.
Karena Atsuko tidak memiliki cukup asi untuk bayinya, Kiyo meminta Ryuzo untuk
membujuk Oshin agar menyusui bayi Atsuko. Ia awalnya terkejut dengan gagasan
itu, tapi akhirnya setuju dan berpikir bahwa mungkin itu dapat menghibur dan
memulihkan pikiran Oshin. Oshin datang dan setuju untuk menyusui bayi Atsuko.
Kiyo merasa sangat tersentuh dan berterima kasih, berjanji untuk memperlakukan
Oshin lebih baik.
Setelah satu
bulan, tanpa sepengetahuan keluarga Saga, Oshin memutuskan untuk meninggalkan
rumah itu, ia menyadari bahwa ia harus bekerja di ladang untuk sisa hidupnya.
Sekarang tugasnya selesai, ia memberitahu keluarga Saga bahwa dia akan
berangkat ke Tokyo. Ryuzo menyetujuinya sebagai tanda cintanya pada Oshin dan
mereka berpisah, mereka percaya bahwa mereka akan dipertemukan lagi suatu hari
nanti. Ayah Ryuzo dan kakak tertuanya memberinya sejumlah uang untuknya di Tokyo.
Namun Kiyo sangat marah dan tidak membiarkan dia pergi bersama Yu. Sementara
bersiap-siap meninggalkan Saga keesokan harinya, kakak ipar Oshin mengatakan
bahwa ia akan membawakan Yu ke Oshin. Karena Kiyo menolak untuk menyerahkan Yu,
Oshin tidak punya pilihan selain mempercayai kakaknya iparnya. Dia ternyata
jujur, Oshin pun pergi ke Tokyo dengan Yu.
Oshin disambut
hangat oleh Isho di Tokyo. Tangan Oshin masih belum cukup pulih untuk
melanjutkan tata rambut. Ken membantu dia mendirikan sebuah kios makanan di
pasar malam dan menyewa rumah sendiri. Semua tampak baik, sampai suatu hari
seorang wanita menerobos ke rumah Oshin ketika Ken ada di sana. Dia ternyata
pacar Ken lalu menuduh Ken berselingkuh dengan Oshin dan menghabiskan semua
uangnya untuk Oshin. Ken mengakui bahwa ia jatuh cinta dengan Oshin, tapi tidak
melakukan apa pun. Oshin terkejut dan sedih mengetahui bahwa dia telah menjadi
penyebab kerusakan hubungan orang, dan merasa tidak nyaman akan perasaan Ken
untuknya. Dia khawatir bahwa rumor ini akan sampai ke Ryuzo. Meskipun Isho
memohon pada Oshin untuk tinggal bersamanya, Oshin tidak mau dirinya menjadi
beban bagi Isho, dan memutuskan untuk menbubarkan kiosnya lalu kembali ke rumah
keluarganya di Yamagata.
Ibu Oshin
gembira melihat Oshin setelah 4 tahun, tapi kakaknya bersikap dingin ketika
menyadari Oshin bermaksud untuk tinggal. Mereka tidak memiliki cukup makanan
untuk dia dan Yu. Upaya ibu Oshin untuk melindungi Oshin memperbesar
kerenggangan hubungannya dengan kakaknya dan istrinya. Namun Oshin berhasil
menemukan pekerjaan, yaitu dengan menjadi pembantu petani.
Suatu hari,
Oshin diinformasikan bahwa Madam Kagaya sakit parah dan tidak akan sembuh.Oshin
mengunjungi Kagaya kali ini untuk menghabiskan waktu terakhir bersama Madam
Kagaya. Suami Kayo datang untuk menawarkan dupa, tapi Kayo mengusirnya karena
memiliki anak dengan wanita lain. Oshin meyakinkan Kayo untuk memberikan Masao
satu kesempatan lagi karena Kagaya membutuhkan ahli waris. Masao pun kembali ke
keluarga Kagaya.
Ketika Kayo melihat situasi Oshin, ia membujuk Oshin untuk tinggal di Sakata dan membuka toko. Oshin memutuskan untuk membuka restoran sederhana, dengan pinjaman dari Kagaya.
Restoran Oshin tidak memiliki pelanggan pada hari pertama. Setelah iklan selama 3 hari, kondisi restoran mulai membaik. Kayo memutuskan untuk membantu di warung Oshin, Kayo terkejut dan tersentuh ketika Masao menyetujuinya.
Ketika Kayo melihat situasi Oshin, ia membujuk Oshin untuk tinggal di Sakata dan membuka toko. Oshin memutuskan untuk membuka restoran sederhana, dengan pinjaman dari Kagaya.
Restoran Oshin tidak memiliki pelanggan pada hari pertama. Setelah iklan selama 3 hari, kondisi restoran mulai membaik. Kayo memutuskan untuk membantu di warung Oshin, Kayo terkejut dan tersentuh ketika Masao menyetujuinya.
Suatu malam
seorang pelanggan mabuk datang ke restoran meminta minuman. Oshin
memberitahunya bahwa dia tidak melayaninya dan meminta dia untuk meninggalkan
restorannya. Pelanggannya semakin kesal, kemudian Kayo datang membawakan sake
dan berkata pada Oshin bahwa ini akan memberikan keuntungan lebih dari
restorannya. Oshin sebenarnya merasa enggan, karena dia tidak ingin restoran
itu berubah menjadi bar.
Yakuza
mendatangi restoran Oshin karena harga minuman di restorannya yang terlalu
murah sehingga merugikan toko lain. Ketika mereka mulai menghancurkan toko,
Kayo ketakutan dan berkata akan mematuhi Yakuza, tapi Oshin benar-benar
bersikeras bahwa dia tidak akan menyerah. Berkata bahwa mereka membawa masalah,
yakuza terkejut ketika Oshin memberikan ucapan formal yakuza yang ia pelajari
di rumah Ken di Tokyo. Segera, mereka semua menikmati sake hangat di warung
Oshin, di mana yakuza mengungkapkan kekaguman mereka untuk Oshin,
menelepon kakaknya dan menjanjikan perlindungan mereka. Oshin mengaku pada Kayo
setelahnya bahwa sebenarnya dia bukan bagian dari rumah yakuza Ken, tapi telah
belajar salam darinya.
Restoran
Oshin sekarang cukup untuk menafkahi Ryuzo, Oshin dan Yu. Oshin telah menulis surat untuk Ryuzo secara rutin selama satu tahun,
tetapi tidak pernah
menerima balasan. Kiyo telah mencegat surat Oshin, jadi Ryuzo bahkan tidak tahu
di mana Oshin hidup. Oshin memutuskan untuk menulis ke Ryuzo untuk terakhir
kalinya. Jika Ryuzo tidak menjawabnya, dia akan berhenti.
Suatu malam, Kota datang ke restoran Oshin, tidak menyadari bahwa itu milik Oshin. Kayo, mengatakan pada Kota bahwa Oshin dan Yu telah ditinggalkan oleh Ryuzo. Kota mengatakan pada Oshin bahwa ia sekarang bebas dan ia tidak perlu lagi bersembunyi dari polisi. Dia menawarkan untuk menikahi Oshin.
Suatu malam, Kota datang ke restoran Oshin, tidak menyadari bahwa itu milik Oshin. Kayo, mengatakan pada Kota bahwa Oshin dan Yu telah ditinggalkan oleh Ryuzo. Kota mengatakan pada Oshin bahwa ia sekarang bebas dan ia tidak perlu lagi bersembunyi dari polisi. Dia menawarkan untuk menikahi Oshin.
Oshin
mengatakan pada Kota bahwa cintanya pada Kota telah hilang bertahun-tahun lalu.
Kota mengatakan pada Oshin meskipun mereka tidak menikah, dia akan selalu menjaga
mereka. Kota mengatakan ia akan menulis surat ke Ryuzo untuk menyampaikan niatnya. Di Saga, dalam upaya membujuk Ryuzo
untuk menceraikan Oshin dan menikah lagi, Kiyo menunjukkan surat Kota, di mana
ia menyebutkan bahwa Oshin mengirim Ryuzo banyak surat tetapi tidak menerima
balasannya. Kiyo mengatakan bahwa Oshin pasti berbohong kepada Kota untuk membuat
dirinya terlihat baik. Tak tahan menyembunyikannya lebih lama lagi, adik ipar Ryuzo akhirnya
menunjukkan Ryuzo setumpuk surat Oshin yang Kiyo cegat tapi ia selamatkan. Ryuzo memberitahu ibunya untuk
menyerah pada gagasan pernikahan nya. Oshin adalah istrinya dan setelah ia
mengambil kembali tanah, ia akan meminta Oshin untuk kembali. Lebih baik dia terus bekerja di Sakata
daripada harus menderita
di Saga. Jika mereka saling setia, mereka akan bersama-sama lagi suatu hari.
Ryuzo menulis untuk Oshin dan mengirimkan sedikit uang.
Oshin gembira karena akhirnya menerima surat dari Ryuzo.
Namun Kota heran kenapa Ryuzo tinggal di Saga bukannya dating ke Sakata. Tapi Oshin memahami bahwa
Ryuzo ingin berhasil di reklamasi lahan. Juga, Oshin tahu bahwa Ryuzo tidak ingin
menjalankan sebuah restoran.
Suatu malam,
dua pelanggan mabuk masuk dan bertengkar dengan pisau di warung tersebut. Kota ingin
campur tangan, tapi Oshin mengatakan dia akan menanganinya sendiri. Dia tidak hanya berhasil membujuk
mereka untuk melakukan perlawanan di luar, dia bahkan membuat mereka membayar
tagihan mereka. Menonton Oshin jatuh di lantai mengambil uang dan peralatannya, dan menangkis serangaan pelanggan mabuknya, Kota menjadi semakin khawatir. Jika
Ryuzo tidak suka
menjalankan restoran, hal bisa menjadi sulit jika ia datang ke Sakata. Kota
menyarankan Oshin untuk mempertimbangkan bisnis yang berbeda.
Kota meminta Oshin untuk tinggal bersama bibinya
di Ise dan menjual ikan sebagai gantinya. Oshin langsung memiliki banyak pelanggan dengan harga rendah dan strategi berdangangnya. Dia bermimpi bahwa
suatu hari Ryuzo akan bergabung dengannya dan Yu di Ise.
Suatu malam, angin topan melanda Jepang, membasuh tanah di Saga yang Ryuzo telah susah payah reklamasi selama 4 tahun terakhir. Dengan mimpinya hancur sekali lagi, Ryuzo meningggalkan Saga untuk menempa kehidupan baru.
Suatu malam, angin topan melanda Jepang, membasuh tanah di Saga yang Ryuzo telah susah payah reklamasi selama 4 tahun terakhir. Dengan mimpinya hancur sekali lagi, Ryuzo meningggalkan Saga untuk menempa kehidupan baru.
Ketika Oshin menjual ikan suatu pagi, ia melihat sosok familiar dari kejauhan - itu adalah Ryuzo. Ketika ia menemuinya,
ia mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan
ke Manchuria, di mana ia memiliki teman, untuk memulai
bisnis lagi. Dia telah merencanakan untuk datang
ke Ise menceraikan Oshin tetapi ketika ia melihatnya dan Yu, ia tidak mampu
melakukannya. Dia mengatakan padanya untuk menunggunya. Saat ia berbalik untuk
pergi sekali lagi, ia melihat Yu dan mereka menangis. Pada pagi harinya,
sebelum berangkat ke Manchuria, Ryuzo membantu Oshin mendorong gerobaknya ke kota dan
Oshin mengucapkan selamat tinggal. Dikejutkan oleh beratnya keranjang yang
diorong Oshin
selama 7 mil sehari, Ryuzo memutuskan untuk mengikutinya, melihat bagaimana hidup menjual ikan. Ketika dia melihat seberapa keras Oshin harus bekerja, ia merasa tidak memiliki pilihan selain tinggal untuk membantu Oshin. Oshin gembira karena mereka bersama akan menjadi sebuah keluarga lagi. Dengan bantuan
dari bos Oshin, pasangan ini mulai membuka toko ikan di kota. Ryuzo mulai belajar tentang ikan dan
bagaimana mempersiapkan dan memasaknya.
Oshin
menulis surat ke Saga
untuk memberitahu orangtua Ryuzo akan keberadaannya. Kiyo sangat marah dan meminta suaminya
untuk pergi ke Ise menjemput Ryuzo, tapi ia mengatakan pada Kiyo bahwa dia tidak boleh memisahkan mereka lagi. Kiyo
akhirnya sadar bahwa cinta Ryuzo untuk istrinya lebih besar daripada cintanya
kepada ibunya. Dia mengirimkan Ryuzo restunya bersama dengan surat dukungan akan kehidupan barunya di Ise dengan Oshin. Oshin sangat
gembira Kiyo akhirnya merestuinya, dan bertekad untuk membuat toko sukses
sehingga orang tua Ryuzo dapat mengunjunginya suatu hari nanti.
Kisah hidup
dan perjuangan Oshin membuat saya melihat bahwa atas kemiskinan dan kesulitan
yang dialaminya, membentuk Oshin menjadi orang yang tabah, tegar, pekerja
keras, dan tidak mudah menyerah. Kasih sayang yang diberikan oleh ibunya
mengajarkannya untuk tabah dan juga berbuat baik pada orang lain dan perlakuan keras
dari ayahnya membuatnya menjadi seseorang yang tabah dan kuat. Pengalaman-pengalaman
hidup Oshin pun membuatnya mejadi orang yang semakin hebat dalam menghadapi
kerasnya hidup. Dia telah mengalami manis pahitnya kehidupan, dan tidak pernah
sama sekali menyerah pada kehidupan.
Saya sangat
mengagumi tokoh Oshin ini karena sifatnya yang sangat pekerja keras dan menjunjung
tinggi harga diri serta martabat keluarganya. Dia juga rela berkorban demi
orang-orang yang disayanginya. Dari Oshin, saya belajar untuk menjadi orang
yang lebih baik lagi, sabar dan tabah, juga bekerja keras dan tidak mudah
menyerah demi menggapai masa depan saya sebagai seorang mahasiswa dan menjadi
orang-orang terbaik demi kabanggaan orang tua, keluarga, serta orang-orang
disekitar saya. Keteguhan hati, tanggung jawab, dan saya tekankan lagi, kerja
keras dan sifat pantang menyerah Oshin akan selalu mengingatkan saya bahwa
sekeras apapun hidup, kita harus menghadapinya dengan lapang dada dan tidak
pernah menyerah akan apa yang kita cita-citakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar